Sebenarnya aku manusia normal. Gak kurang dalam hal mental atau fisik (kalau fisik malah kelebihan). Yuph!! Aku gendut. Manusia yg empuk banget buat bahan celaan.
Mereka yg hobi mencela "bentuk" fisikku kadang sengaja atau tidak sudah membuat diriku down. Aku pernah ngerasain growing pain. Aku jadi gak pede ma diri ku. Celaan mereka, dihatiku, terasa lebih sakit daripda ketusuk jarum atau keiris silet.
Tapi lama2 aku sadar,gak ada gunanya aku terpuruk. Aku ngak mau selamanya berteman dgn growing pain,it's so hard. Aku mulai bangkit. Mereka yg mencela tetap saja mencela, tp kuanggap iu hanya bisikan angin selintas. Mungkin hatiku sudah membatu dan gak respect sama ejekan.
Lucunya,mereka seolah peduli ma diriku. Mereka menyuruhku tux mengurangi "kelebihan" ku, padahal mereka tahu,aku dah berusaha keras dan gak da hasilnya. Lagi2 aku sadar, gak ada gunanya membahagiakan org laen tapi diri sendiri tersiksa.
Aku jadi berpikir,aku sebenarnya gak jelex2 amat. Maaf narsis. Lagian, seberapa baikkah kehidupan para pencela iu? May be just God to know. Ya gak??
dan bener gak yah disetiap tubuh ukuran normal (langsing) ada hati yg baek dan orang gendut gak? Bener gak yach disetiap org langsing ada kebahagiaan yg aku rasakan sbg org gendut? Truz kenapa org gendut punya hak istimewa tux di cela dan org langsing tux di puji, walau kadang gak smart smart amat? Pa salahnya sich jadi org gendut?
Yang terpenting,sekarang aku menghargai diriku, aku bangga jadi diriku, karna aku di lahirkan tuk jadi pemenang bukan pecundang. . . . . .
I'M HAPPY WITH MY LIFE.........!!!!!
Kehidupanmu tak jauh beda dengan ku, penuh hinaan dan ejekan... terasa hidup sendiri berkawan dengan kesedihan dan angin kesunyian..itulah yg kurasa hingga aku sadar aku tak lagi sendiri ada Tuhan yang menemaniku
ReplyDeletesemangat!! semuakan indah pada waktunya dan Alloh punya rencana yang indah tuk mu..
ReplyDelete